Reporter: Cacih Arlina
Redaktur: Riri Alya Hidayati


Nyamuk Anopheles (sumber: pixabay)
POSISINEWS – Malaria, yang merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia masih menjadi ancaman yang menakutkan bagi masyarakat, terutama di daerah dengan Annual Parasite Incidence (API) yang masih tinggi seperti wilayah Indonesia bagian timur.

Seperti dilansir dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari tahun 2011 hingga 2015, Indonesia terus mengalami penurunan API. Bahkan, wilayah DKI Jakarta dan Bali memiliki angka API nol, yang artinya masuk ke dalam kategori bebas malaria.

Penyakit malaria sendiri disebabkan oleh parasit Plasmodium yang merupakan makhluk hidup bersel satu dan termasuk ke dalam kelompok Protozoa. Parasit Plasmodium ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina hingga akhirnya menyerang tubuh manusia dan berkembang biak di dalam sel darah merah.

Nikita Rizky Arimami (28), dokter umum salah satu klinik perusahaan swasta di daerah Cikarang, Kabupaten Bekasi menyebutkan kesalahan pengertian mengenai penyebab penyakit malaria yang biasanya diketahui masyarakat.

"Malaria itu penyakit yang disebabkan oleh parasit malaria (Plasmodium) dan ditularkan oleh nyamuk. Jadi, bukan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk," tuturnya pada Senin (29/4) saat dihubungi via Direct Message Twitter.

Nikita menambahkan, parasit tidak bisa hidup di luar lingkungan tanpa induknya, yang dalam kasus malaria ini induk dari parasit Plasmodium adalah nyamuk Anopheles dan manusia. Siklus hidup dari parasit Plasmodium sendiri terjadi secara berulang-ulang.

"Siklusnya dimulai dari nyamuk yang menghisap darah manusia yang terinfeksi malaria, kemudian berkembang biak di dalam lambung nyamuk, dan ditularkan ke manusia yang tidak terkena malaria melalui gigitan. Jadi siklusnya begitu secara berulang-ulang," ujarnya.

Penyakit yang menyebabkan kematian hingga 435.000 jiwa di seluruh dunia menurut data Badan Kesehatan Dunia WHO pada 2017 ini bisa menimbulkan gejala ketika daya tahan tubuh menurun.

"Menurunnya daya tahan tubuh itu bisa disebabkan karena penyakit yang memang menurunkan daya tahan tubuh seperti diabetes, lupus, hiv, atau dalam keadaan lelah hingga kurang tidur," tambahnya.


Nikita mengatakan, musibah banjir yang saat ini banyak menggenangi wilayah-wilayah di Indonesia tidak berarti memberi kesempatan besar pada perkembangan nyamuk penyebab malaria tersebut. Hal tersebut dikarenakan nyamuk Anopheles sendiri memiliki banyak jenis dan setiap jenisnya mempunyai habitat masing-masing. Namun, langkah-langkah seperti pembasmian jentik nyamuk dan pemakaian kelambu tetap perlu dilakukan untuk meminimalisir terkena gigitan nyamuk. (CH/RAH/POSISINEWS)