Redaktur: Abdul Ghani Tawadhi
Foto Profil Bapak Dr. H Agus Ismaya Hasanudin, SE,.SH.,M.Si (Dok. Pribadi) |
SERANG, POSISINEWS – Dr. H. Agus Ismaya Hasanudin,
SE,.SH.,M.Si merupakan dosen Fakultas Ekonomi Akuntansi dan Bisnis Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa yang ikut berkontribusi dalam Pencalonan Rektor Untirta
Periode Tahun 2019-2023. Tepat pada tanggal 12 April 2019, pengumuman dari 4
calon rektor terpilih 3 calon yaitu Fatah Sulaiman, Suherman dan Tubagus Ismail.
Pada tahun 2001 Agus Ismaya sudah
bergabung dalam Civitas Akademik di
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang saat itu masih menjadi kampus swasta.
Ia melamar sebagai dosen honor di Fakultas Ekonomi Akuntansi dan juga menjadi
mahasiswa di Fakultas Hukum.
“Jadi senin sampai jumat saya sebagai
dosen di ekonomi dan sabtu minggunya saya sebagai mahasiswa di fakultas hukum. Pada tahun 2001 sampai
2003 itu status saya sebagai dosen dan sebagai mahasiswa di untirta,” ucap Agus
Ismaya Hasanudin.
Sebelum itu, pria kelahiran Bandung 23
Oktober 1977 ini pernah bekerja sebagai Direktur Keuangan salah satu perusahaan
EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) Merak adalah sebuah perusahaan yang mengurus
perijinan export import biasa disebut
PT. Prima Nugraha Setia, lalu sempat juga mempunyai CV Graha Nadira, itu adalah
CV yang bergerak di Bidang Konsultan dan Kontraktor dimana sekarang CV Nadira
tersebut abadikan di plang bawah nama kantor hukum senopati miliknya.
Ia juga pernah menjabat sebagai wakil
dekan dan kemahasiswaan sampai 2 periode selama 8 tahun di Untirta. Bahkan ia
pernah ditawari untuk mengajar di universitas di Jakarta dan Tangerang.
"Saya tidak berani mengambil
pekerjaan ditempat lain ketika saya sudah mengambil amanah sebagai wakil dekan.
Dan ketika saya sudah tidak menjabat di kampus untirta kebetulan naluri saya
itu jiwa hukum saya muncul, saya membuka kantor hukum yang Alhamdulillah
sekarang client-nya bisa dibilang banyak ya dan sedikit juga tidak. Alhamdulillah
namanya juga ya baru sampai 1 tahun,” jelasnya.
Agus Ismaya Hasanudin sudah menjadi
dosen di untira selama 1 tahun 6 bulan, dan setelah itu ia mendapat pangkat
PNS. Kebetulan saat itu dosen jurusan
akuntansi sangat kurang. Dikarenakan ia salah satu dosen yang mengabdi di
untirta, sangat mudah baginya untuk masuk sebagai dosen akuntansi.
"Karena waktu itu ketika untirta
masih swasta dosen dosen akuntan itu yang meng-handle KS. Dosen-dosen yang dari KS itu diberi pilihan, tidak boleh
dong kalau mau PNS ya PNS kalau swasta kalau KS ya di KS. Nah begitulah
kebetulan nasib saya baik ya karena waktu itu jurusan akutansi sangat sedikit
dan saya salah satu dosen yang mengabdi dan otomatis dengan sangat mudah untu
masuk," ucap Agus Ismaya.
Sebagai seorang dosen yang sudah lama
mengabdi di untirta, ia termotivasi mencalonkan diri sebagai calon rektor
Untirta. Karena menurutnya, Untirta adalah rumah dan keluarganya. Ia ingin
mengabdikan dirinya dan memberikan yang terbaik untuk Untirta.
"Seperi orang bilang bahwa kalau
ingin membenahi rumah kita harus masuk kedalamnya," ucap Agus Ismaya.
Walaupun ia tidak bisa meneruskan
perjuangannya sebagai calon rektor tetapi ia tidak merasa kecewa. Karena ia
sangat percaya kepada ketiga calon yang sudah terpilih. Mereka sama-sama
sepakat membangun komunikasi yang baik dan bahkan sudah menyatakan secara lisan
di depan audiens bahwa mereka tidak mempermasalahkan siapa pun yang jadi
rektornya baik pak Fatah, pak Ismail atau pak Suherman. Mereka sepakat untirta
harus maju, untirta harus menjadi kampus internasional. Kampus kebanggan di
banten bersama sama membangun. (RA/AGT/POSISINEWS)
0 Comments