Reporter: Suliana KH
Redaktur: Riri Alya Hidayati


Ilustrasi penderita maag (Sumber:Nett)



POSISINEWS – Puasa menjadi ibadah wajib bagi pemeluk agama Islam selama bulan Ramadan. Saat menjalankan puasa, seorang muslim harus menahan diri dari segala hawa nafsu, termasuk makan dan minum. Ibadah tersebut dijalankan mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Artinya seorang muslim harus menahan rasa lapar dan haus kurang lebih selama tiga belas jam dalam satu bulan penuh. Umumnya, saat berpuasa kita memiliki dua kali waktu makan yaitu saat sahur dan berbuka. Karenanya menjaga pola makan menjadi hal yang penting saat berpuasa terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit maag.

Maag atau gastritis sendiri merupakan kondisi kelainan pada pencernaan yang menyerang jaringan dinding lambung. Kelainan ini terjadi karena adanya peradangan maupun luka pada lambung yang disebabkan karena pola makan yang tidak baik.

Umumnya maag dapat seketika kambuh saat penderitanya telat makan. Pada kondisi ini terjadi, penderita maag dapat meredakan rasa sakit dengan meminum obat maag dilanjutkan dengan mengkonsumsi makanan. Namun, hal tersebut tentu tidak dapat dilakukan saat penderita maag sedang dalam kondisi berpuasa. Lalu bagaimana cara penderita maag menjalankan ibadah puasa?

Seorang penderita maag, Yustin Dwi Pratiwi (19) mengungkapkan maag bukan penghalang baginya untuk tidak berpuasa. Menurutnya dengan pengaturan pola makan yang baik dan perawatan khusus tersebut, ia dapat menjalankan puasa layaknya orang sehat lainnya.

“Saya puasa, kalau sahur selalu minum obat maag agar tidak kambuh. Walaupun diawal berat tapi kalau sudah biasa lambungnya akan mengikuti,” ujarnya.

Perempuan yang akrab disapa Uwi ini menambahkan, puasa membawa dampak positif bagi kesehatan tubuhnya. Dengan berpuasa, mau tidak mau ia harus mengikuti aturan pola makan yang dianjurkan dalam ibadah tersebut.

“Kalau maag itu kan karena tidak teratur pola makannya ya. Nah, dengan puasa gini otomatis buka puasa dan sahur jadi teratur pola makannya,” tambahnya.

Hal tersebut selaras dengan penjelasan Dokter Umum RSUD Banten sekaligus Kepala UPT Klinik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Tri Cahyani E.Y (40). Ia menjelaskan berpuasa dapat menjadi treatment penyembuhan bagi penderita maag ringan. Menurutnya, puasa merupakan peluang bagi penderita maag ringan untuk mengatur pola makan dengan baik dan teratur.

“Bagi penderita maag ringan bisa jadi dengan berpuasa pola makannya jadi teratur, dia sahur makan, pas berbuka makan, mau tidur juga makan lagi, malah teratur. Jadi karena pola makannya teratu justru ada proses kesembuhan disitu,” ujarnya saat ditemui di Klinik Untirta.

Untuk penderita maag akut, ia menambahkan perlu adanya perawatan khusus agar maag tak kambuh saat berpuasa. Perawatan khusus yang dapat dilakukan seperti mengkonsumsi obat maag baik saat sahur maupun berbuka. Langkah ini termasuk bentuk antisipasi agar maag tidak menyerang saat tubuh dalam kondisi berpuasa.

“Pada kasus maag sudah parah perlu ada suatu pengaturan pola makan ya dan perlu treatment khusus. Mungkin saat dia setelah sahur jeda beberapa lama dia harus mengkonsumsi obat terlebih dahulu atau sebelum sahur,” tambahnya.

Pola makan yang teratur menjadi kunci penting untuk menyembuhkan kelainan ini. Berbagai pantangan juga harus dihindari oleh penderita maag, terlebih saat berpuasa. Misalnya tidak mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas, menjauhi soda dan makanan yang sifatnya iritatif atau tinggi asam. Dengan begitu penderita maag juga dapat menjalankan ibadah puasa tanpa takut sakit. (SKH/RAH/POSISINEWS)