Reporter: Cacih Arlina
Redaktur: Tasha Meyra Gusmawati
Sop buah yang merupakan salah satu menu berbuka puasa.
(sumber: Mamikos)
|
POSISINEWS
– Bulan Ramadan yang dijalani oleh umat Islam dengan berpuasa sebulan penuh
tentu sangat dinanti-nanti kedatangannya. Puasa yang dijalani dengan menahan
haus dan lapar dari terbit fajar hingga terbenam matahari pasti memberikan efek
yang berbeda bagi tubuh manusia.
Puasa banyak
memberikan manfaat bagi tubuh agar lebih sehat, salah satunya yaitu menurunkan
berat badan. Namun bagi sebagian orang, berat badan mereka justru naik saat
berpuasa.
Sielfani Oktavia
(22), seorang Ahli Gizi menyebutkan kebiasaan “balas dendam” yang dilakukan
sebagian orang saat berbuka menjadi pemicu dari penaikan berat badan saat
puasa.
"Karena balas
dendam seharian tidak makan dan minum. Nah, ketika berbuka biasanya langsung
memakan yang manis-manis, seperti es buah dan kolak. Konsumsi manis yang
berlebih itu bisa menumpuk kalori berlebih juga dalam tubuh," ujarnya via Direct Message Twitter pasa Senin (6/5).
Selain makanan,
aktivitas fisik yang kurang selama berpuasa juga dapat memicu penumpukan kalori
di dalam tubuh.
"Udah aktivitas fisik kurang, ditambah
pas buka (puasa) banyak mengonsumsi yang manis, makin bertumpuk kalori di tubuh
kita," tutur Sielfani.
Sielfani
menambahkan, kebiasaan tertidur setelah sahur juga menjadi alasan gagalnya
penurunan berat badan dan berbalik menjadi kenaikan ketika puasa. Makanan yang
dikonsumsi selama sahur bisa menumpuk karena tubuh langsung tertidur. Sehingga,
makanan tidak bisa diserap dengan baik oleh sistem pencernaan hingga akhirnya
menjadi lemak.
Selama berpuasa,
baik sahur maupun berbuka, tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang cukup dan
tidak berlebihan. Mengonsumsi karbohidrat, protein, dan serat sangat dibutuhkan
dalam jumlah yang seimbang. Karbohidrat bisa didapatkan dari nasi, kentang,
bahkan mie sekalipun, dan protein bisa didapatkan dari daging, ikan, hingga
tempe dan tahu.
Saat sahur,
Sielfani sangat menganjurkan untuk meminum banyak air putih dan mengonsumsi
sayur dan buah yang banyak mengandung air.
"Bisa
buah-buahan atau sayur yang mengandung banyak air, misalnya semangka, anggur,
jeruk, tomat, atau timun," tutupnya.
Penurunan berat
badan saat puasa dirasakan oleh Rosita Amelia Dewi (17). Wanita yang masih
duduk di bangku SMK ini mengaku mengalami penurunan berat badan saat berpuasa
tanpa bermaksud untuk melakukan diet. Ia menyadari, pola makannya yang berubah
saat puasa ikut menjadi pemicu penurunan berat badannya.
"Pas buka
biasanya gak makan berat, cuma
camilan seperti otak-otak, cireng, atau siomay. Paling kalau makan dua kali itu
karena ikut bukber," tutur siswi
SMK Farmasi Tunas Mandiri tersebut.
Rosita
menyebutkan, dalam menu sahur keluarganya, pasti menyediakan beberapa
buah-buahan yang bisa menambah asupan serat.
"Jeruk,
pepaya, apel, dan pir itu udah pasti
ada. Kalau sayur jarang, paling daging atau ikan," tutupnya.
Semua keputusan
atas tubuh kita dilakukan oleh diri sendiri. Untuk itu, menjalani pola makan
yang baik dan seimbang pasti akan memberikan hasil yang baik pula untuk tubuh
kita. (CH/TMG/POSISINEWS)
0 Comments