Reporter: Febby Fauzia Yasrul
Redaktur: Marcell Faldi

Anggota Taekwondo UNJ saat mengikuti pertandingan Abdul Rozak Cup pada tanggal 23 Februari 2019 di GOR Ciracas Jakarta Timur. (Sumber : Koleksi pribadi Daniel)

SERANG, POSISINEWS – Taekwondo merupakan salah satu olahraga bela diri yang berasal dari Korea Selatan sejak tahun 37M. Di Indonesia, taekwondo mulai berkembang pada tahun 1975 yang sebelumnya dibawa oleh Mauritsz Dominggus tahun 1972.

Salah satu komunitas olahraga Taekwondo, yang ada di Indonesia adalah Taekwondo UNJ. Komunitas Taekwondo ini merupakan UKM di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang dinaungi oleh pihak kampus dan didirikan oleh Sabeumnim Fahmy Fachrezzy pada tahun 1984.

Selain mengembangkan minat, bakat, dan membina para mahasiswanya, taekwondo UNJ juga memberikan pembinaan kepada anak usia dini pada jenjang Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar. Pembinaan ini sudah berjalan kurang lebih 5 tahun.

Daniel Amsa Kurnia, salah satu anggota taekwondo UNJ yang ikut membina kategori pemula menjelaskan alasan mengapa taekwondo UNJ ini membina dan melatih anak-anak tingkat TK dan SD. Menurutnya, potensi untuk menjadi atlet sampai nasional atau bersaing di level internasional berawal dari TK maupun SD karena disitu potensi terbesar untuk menjadi seorang atlet. Bahkan anak dengan usia yang lebih muda juga mampu, bila perkembangan motoriknya bagus.

“Kemungkinan bukan hanya anak TK, anak PAUD pun sudah bisa ikut tergantung dari perkembangan motoriknya. Kalau perkembangan motoriknya sangat bagus kemungkinan besar perkembangannya juga bagus. Tapi kalau yang kurang motoriknya atau telat ngajarinnya yang dari bayinya itu biasanya kita harus lebih sabar, ya, walaupun memang bakal jadi juga. Walaupun gak terlalu cepat,” tutur Daniel saat ditemui Senin (18/3).

Sudah beberapa kali atlet taekwondo kategori TK sampai SD ini mengikuti kejuaraan untuk anggota yang sudah memasuki kategori pemula atau bisa dikatakan semi prestasi. Namun, untuk kejuaraan ini, baik atlet dari TK maupun SD akan membawa nama sekolahnya masing-masing.

Selain itu, taekwondo UNJ ini juga mencakup tingkat remaja yang diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa UNJ. Banyak anggota taekwondo UNJ yang masuk dalam Tim Nasional Indonesia. Kejuaraan terakhir yang diikuti dengan membawa nama Indonesia adalah Asian Games 2018.

Kejuaraan yang telah diikuti tim taekwondo UNJ sudah banyak, baik pada tingkat nasional maupun tingkat internasional.

Surya Aji Prasetyo mengungkapkan, “Kita tarik 5 tahun kebelakangan, 2014 kita juara umum nasional mahasiswa di PPLM di Jakarta. Tahun 2015 kita juara umum di Universitas Negeri Sebelas Maret, UNS juara umum 1 juga. Tahun 2016 kita juara umum di Kejurnas Mataram di Lombok. Tahun 2017 balik lagi ke UNS kita juara umum lagi. Tahun 2018 karena kejuaraan nasional kita mahasiswanya gak ada, kita langsung naik ke kejuaraan internasional. Kita juara di Thailand meraih 4 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Kita dapat juara umum kategori senior di Thailand kemarin. Tahun ini kita masih kejuaraan regional lah tingkat DKI se-Jabotabek, kita juara umum 1 juga,” ungkap ketua Taekwondo UNJ periode 2016 – 2017 itu. (FFY/MF/POSISI)