Reporter : Febby Fauzia Yasrul
Redaktur : Marcell Faldi

Salah satu kegiatan Perpus Jalanan bersama anak – anak di Kota  Serang
(Sumber : Koleksi pribadi Gaga)

SERANG, PosisiNews – Perpustakaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yaitu tempat, gedung, ruang yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dan sebagainya. Banyak sekali jenis perpustakaan, diantaranya perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan wilayah, dan sebagainya. Di Kota Serang terdapat suatu perpustakaan yang biasa disebut dengan nama Perpus Jalanan.

Awal berdiri perpus jalanan ini sekitar tahun 2016 yang di dirikan oleh beberapa pemuda di Kota Serang. Selain untuk menebarkan kebahagiaan, tujuan di dirikannya perpus jalanan ini yaitu membangkitkan minat baca, kreatifitas, serta kepekaan sosial untuk anak – anak dan masyarakat sekitar. Namun, perpus jalanan ini sempat mengalami vakum karena kesibukan dari relawan yang menjalankan kegiatan ini.

“Baru pada awal 2018 kegiatan ini mulai berlangsung lagi tapi dengan orang – orang yang berbeda yang menjalankan” ujar Gaga, salah satu relawan yang menjalankan perpus jalanan ini. Minggu, (3/3).

Perpus jalanan ini tidak memiki ketua ataupun penanggung jawab. Anggota yang ikut serta dalam perpus ini terdiri dari beberapa kalangan pemuda di Kota Serang, pelajar, mahasiswa, maupun pekerja.

Gaga menuturkan, “Kita gak ngebatasin siapapun yang mau terlibat, dari background apapun kita terima asal jangan ada kepentingan apapun dari organisasi nya ataupun dari mana pun. Karena kita bener – bener hanya ingin menebar kebahagiaan doang” tuturnya.
Perpustakaan berjalan ini beroperasi setiap hari Rabu sore dan Minggu pagi. Namun, lokasi stand perpustakaan berjalan tidak menentu. Lokasi stand menyesuaikan dengan keinginan relawan dan undangan dari sekolah, kampus maupun sebuah acara untuk membuka lapak. Jika sedang buka lapak di tempat terbuka pun, perpus jalanan ini tidak pernah di kenakan biaya sewa tempat.

Pengunjung yang hadir biasanya lebih banyak dari kalangan anak – anak, sehingga buku yang tersedia di perpus jalanan ini lebih banyak buku anak – anak. Meskipun demikian, perpus jalanan ini menyediakan juga buku umum lainnya seperti novel. Sering kali pengunjung menyampaikan permintaan buku – buku kepada pengelola perpus jalanan ini. Namun, belum sepenuhnya bisa disediakan oleh pihak pengelola.

“Sering kalau ada yang request mah, tapi ya karena kebanyakan dari kita anak kosan yang keuangannya gak banyak paling pelan – pelan kita ngelengkapin request dari orang – orang” ungkap Gaga.

Buku yang tersedia di perpus jalanan dapatkan dari hasil koleksi pengelola dan donasi dari masyarakat. Jika ada masyarakat yang ingin memberikan dinasi buku, pengelola biasanya akan mengambil buku tersebut di tempat donatur, atau sang donatur sendiri yang langsung datang ke lapak perpus jalanan.

Selain menyediakan bacaan gratis, perpus jalanan juga mengadakan beberapa event kemanusiaan, seperti membuat agenda donasi untuk Kota Palu, yang terkena bencana melalui acara seni budaya. Bahkan, melalui kerjasama dengan mengundang kawan–kawan yang memiliki fokus di bidang seni dan budaya, Perpustakaan berjalan pernah membuat agenda donasi untuk panti asuhan yang dikemas dengan  membuat acara nonton bareng pentas seni.

Perpus jalanan juga memiliki rencana ke depan, yaitu ingin membuat aksi kamisan rutin dan juga berencana untuk mulai masuk ke sekolah – sekolah yang mungkin masih terkesan kurang perhatian dari pemerintah di daerah Serang.

Gaga berharap, “Semoga makin banyak orang yang terlibat untuk menebar kebahagiaan gak harus di jalan yang sama seperti kami tapi paling engga mereka mengerti tugas seorang manusia itu apa. Kalau untuk perpus jalanan Serang, semoga tetap konsisten di jalan yang sudah dipilih, disepakati dan diyakini,” tutup Gaga. (FFY/MF/POSISINEWS)