Redaktur : Tasha Meyra Gusmawati
Kemudahan membeli barang atau jasa melalui aplikasi belanja online (sumber: nyari.id) |
POSISINEWS
– Bila merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsumen memiliki arti
pemakai barang hasil produksi, penerima pesan iklan, serta pemakai jasa. Untuk
mendapatkan barang ataupun jasa yang diinginkan, seorang konsumen tentunya harus
berinteraksi dengan produsen, baik secara langsung ataupun tidak. Bila kita
perhatikan, terjadi perubahan perilaku pada konsumen, sebelum dan sesudah
berkembangnya teknologi seperti saat ini.
Dengan adanya teknologi, banyak
aktivitas sehari-hari yang dapat dengan mudah dilakukan. Salah satunya adalah
berbelanja melalui beragam aplikasi, sebut saja blibli.com, Shopee, Tokopedia,
dan lain sebagainya. Aplikasi-aplikasi ini memungkinkan konsumen untuk membeli
barang ataupun jasa tanpa harus mendatangi toko, serta bertatap muka secara
langsung dengan produsen. Berkurangnya jumlah konsumen yang berinteraksi secara
langsung ini, hanyalah salah satu perubahan perilaku konsumen di era pesatnya kemajuan
teknologi.
Lebih lanjutnya, menurut data dari
MarkPlus Analysis soal Customer Attitude/Lifestyle and Facilitating
(2012-2020), yang dilansir dari marketeers.com, ada lima tren
perilaku konsumen Indonesia.
Multiple
aspiration
dan poverty lines
Konsumen
memiliki aspirasi yang tinggi, serta mereka dapat merasakan menjadi orang kaya
hingga miskin dalam sekejap. Contohnya, mereka merasa seperti memiliki mobil
dan supir pribadi ketika menggunakan layanan Go-Car dan Go-Jek.
Faktor F
Faktor
F (Fans/Followers, Friends, and Family driving rateocracy) menjadi penentu apakah seorang konsumen
akan berbelanja atau tidak ketika bingung untuk memilih salah satu dari banyak
situs belanja online yang ada.
Banyaknya pengikut ataupun langganan, menjadi hal yang pertama kali akan
dilihat konsumen sebelum memutuskan untuk berbelanja.
Spontaneous discovery
Saat
ini sekitar 96% masyarakat Indonesia terpengaruh dengan tayangan televisi. Di mana
ketika melihat sesuatu yang dirasa menarik, maka mereka secara langsung akan
mencarinya melalui gawai masing-masing.
High demand for customization
Perkembangan
teknologi yang begitu pesat, berdampak pada beragamnya keinginan konsumen, terutama
perilaku ingin ‘menonjol’ di antara yang lainnya.
Menginginkan untuk bertatap muka
Dengan
beragam kemutakhiran teknologi yang ada, ternyata banyak konsumen yang merindukan
interaksi secara langsung dengan produsen.
Begitu pun perubahan perilaku yang
dirasakan oleh seorang konsumen bernama Sri Wahyuni (23). “Dulu kita harus
bertemu dengan penjual, tatap muka untuk melakukan transaksi. Namun, sekarang
dengan menggunakan fitur chat yang
ada di platform online shop,
memudahkan untuk berinteraksi dengan produsen,” ucap perempuan yang sering
disapa Cici itu.
Cici juga menambahkan, alasan
mengapa ia memilih berbelanja online
adalah untuk lebih menghemat waktu. Karena tidak perlu repot-repot berinteraksi
secara langsung dengan produsen, baik di pasar ataupun pusat perbelanjaan.
Itulah tadi beberapa perubahan atau
tren perilaku yang terjadi pada konsumen khususnya yang ada di Indonesia pada
era kemajuan teknologi. Nah, apakah kalian menjadi salah satu konsumen yang
mengalami perubahan-perubahan perilaku seperti yang dijelaskan di atas tadi?
(FMU/TMG/POSISINEWS)
0 Comments