Farid, Memberdayakan Masyarakat dengan Mengolah Limbah


Reporter: Suliana KH
Redaktur: Abdul Ghani Tawadhi

Farid (45) Memberdayakan masyarakat Kragilan selama hampir sepuluh tahun lewat UMKM Mitra Kreasi Handycraft

SERANG, POSISINEWS – Farid memberdayakan masyarakat tak sesingkat namanya. Hampir sepuluh tahun ia tetap konsisten untuk senantiasa memberdayakan masyarakat terutama pemuda di tempat tinggalnya yang berlokasi di Kragilan, Kab. Serang, Banten. Ia berhasil memberdayakan masyarakat melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Mitra Kreasi Handycraft yang merupakan binaan PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (PT IKPP) Kragilan.


Pria kelahiran Serang 14 Juli 1973 ini pernah bekerja sebagai mekanik pada pabrik sepatu swasta. Pada tahun 2006 ia memilih untuk resign dari pekerjaanya. Kemudian ia membuka usaha kecil-kecilan.

Pada tahun 2009 Farid memulai perjalanan dalam memberdayakan masyarakat. Pria yang aktif dalam organisasi kepemudaan di tempat tinggalnya dan mendapatkan tawaran kerjasama dari community development PT IKPP. Saat itu, pihak perusahaan meminta untuk membuat kerajinan tangan dari limbah kertas dan kardus sisa produksi.

Farid mengajak masyarakat di wilayah Kragilan untuk bergabung dalam usaha pengolahan limbah menjadi kerajinan tangan yang bernilai. Ia berusaha meyakinkan masyarakat bahwa kerjasama ini bersifat positif dan memiliki nilai guna bagi diri mereka sendiri.

“Pada prinsipnya rata-rata mereka faktor kebutuhan dan sugesti untuk terima tantangan. Saya mengumpulkan pemuda karena kesadaran, saat saya kumpulkan belum tentu semua suka dengan seni. Saya memberi mereka pemahaman bahwa buat apa kita hanya berpangku tangan dirumah, merenungi nasib, dan memikirkan hal yang negatif. Dari puluhan warga yang hadir ada sepuluh orang yang tertarik,” ujarnya.

Tidak begitu saja ia dapat bekerja, ia harus menjalani pelatihan selama tiga bulan terlebih dahulu. Pelatihan dimulai dari bulan April hingga Juni 2009. Ia mulai mempelajari bahan-bahan produksi serta fungsinya dan mencoba membuat suatu kerajinan tangan yang berkualitas. Namun, hasil karyanya harus mendapatkan revisi berulang-ulang. Dengan pelatihan intensif, ia dapat menghasilkan produk sesuai dengan standar dan permintaan perusahaan.

“Saya mempelajari materialnya, mulai dari nama hingga fungsinya. Tiga bulan saya dilatih hingga bulan Juni, ada revisi dari PT. Indah Kiat seperti banyak kekurangannya. Baru bulan Juli ada Surat Perintah Kerja (SPK) dari PT. Indah Kiat,” ungkapnya.

Pria berusia 45 tahun ini telah berhasil memberdayakan belasan masyarakat Kragilan. Ia mengungkapkan bahwa seluruh masyarakat Kragilan berhak untuk ikut serta dalam UMKM Mitra Kreasi Handycraft. Tak ada proses perekrutan formal. Hal yang harus dimiliki adalah niat belajar. Selebihnya akan dilatih oleh anggota senior.

Walaupun pendidikannya hanya sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) dan tidak mendapatkan pendidikan formal mengenai bisnis, tetapi Farid berhasil membawa UMKM Mitra Kreasi Handycraft berkembang dan menghasilkan kerajinan tangan yang berkualitas. Jika awalnya hasil kerajinan tangan hanya dibuat sesuai pesanan PT IKPP dan dijadikan sebagai souvenir, saat ini produk tersebut telah dipasarkan secara luas. Dalam satu bulan hasil produksinya bisa mencapai 200 unit miniatur dan 1000 paperbag, tergantung pada tingkat kesulitan produksi.

Farid memahami prinsip dalam menjalankan usahanya. Ia menyadari suatu karya seni yang baik adalah sesuai dengan permintaan pasar. Apa yang ia buat disesuaikan dengan permintaan pasar yang dapat kita artikan sebagai selera konsumen. Karena itulah menerima saran dan kritik menjadi hal penting dalam hidupnya.

“Karya kita bisa dihargai orang lain karena seni bersifat universal. Saat orang lain menilai karya kita bagus, berarti kita sudah bisa memenuhi kebutuhan pasar. Jika hanya kita yang bilang karya kita bagus, harus siap terima kritik dan saran yang membangun. Kalau kita tidak terima kritik dan saran, kita susah berkembang,”jelasnya

Berbagai hasil kerajinan tangan UMKM Mitra Kreasi Handycraft juga turut diikutsertakan dalam berbagai pameran di berbagai kota seperti Serang, Jakarta, Bandung, dan Bali. Kerajinan tangan tersebut berhasil membawa PT IKPP meraih berbagai penghargaan, salah satunya penghargaan dari Warta Ekonomi atas inovasi program pengelolaan lingkungan hidup dan limbah pada tahun 2012. Saat ini ia sedang mengupayakan agar seluruh kerajinan tangan UMKM Mitra Kreasi Handycraft dapat dipasarkan secara online pada bulan April mendatang. (SKH/AGT/POSISINEWS)


Post a Comment

0 Comments